Muzakaroh ciri khas Pondok Pesantren yang mesti selalu digiatkan dalam membangun kognitif santri

Saturday 21 September 20190 komentar





Kegiatan Muzakarah merupakan bagian dari ruh Pondok Pesantren, karena ciri yang membedakan Pondok Pesantren dari sekolah lainnya adalah adanya kegiatan muzakarah pada malam hari. Pada siang hari santri belajar dengan model klasikal di madrasah, kemudian pada malam harinya santri diarahkan untuk belajar dengan metode muzakarah. Materi-materi pelajaran yang diserap oleh santri pada siang hari, akan diulang di malam hari. Metode muzakarah  sebetulnya adalah kegiatan belajar dengan cara berkelompok, bisa diisi dengan diskusi dengan teman-teman sejawatnya atau juga mengulang pelajaran secara bersama.

Pondok pesantren Assalam Naga Beralih, Kecamatan Kampar utara sangat menekankan sekali kepada seluruh santri untuk muzakarah ini, santri tidak boleh seorangpun ditemukan di asrama pada jam muzakarah, dijakalau ditemukan seorang santri berada diasrama tanpa alasan yang jelas pada jam muzakarah, maka pengasuhnya akan memberikan sanksi. Pada jam muzakaroh , seluruh asrama mesti kosong dari santri, kecuali bagi santri yang sakit, mesti terlebih dahulu memberikan laporan kepada pengasuhnya. Bahkan santri yang tidak ikut belajar tanpa keterangan (alfa), akan didenda.


Muzakarah di pondok pesantren assalam naga beralih dilaksanakan setelah sholat Isya mulai pukul 20.30 sampai pukul 21.30 wib. Pada waktu itu santri wajib ditemukan oleh pengasuh atau pada kondisi belajar atau paling tidak wajib memegang buku catatan atau buku pelajaran.

Ada dua metode muzakarah yang diadakan di Pondok Pesantren Assalam Naga Beralih, yang pertama metode muzakarah dengan di pandu oleh ustazt atau ustazah, metode ini dipakai untuk memperdalam kemampuan membaca kitab kuning, para ustazt atau ustazah akan membantu santri dalam membaca kitab kuning,membahas secara bersama-sama materi tertentu yang terkait dengan qowaid (tata bahasa) bahasa arab yang belum mereka kuasai. Metode yang kedua muzakaroh dengan teman sejawat atau lebih dikenal dengan tutor sebaya. Metode ini para santri diberikan kebebasan untuk membawa kitab sesuai dengan pelajaran yang diinginkan untuk di diskusikan dengan temat sejawatnya, biasanya mereka saling berdiskusi,saling membantu materi pelajaran yang belum mereka fahami atau juga membuat PR secara bersama.


Muzakarah merupakan metode yang menekankan aspek mengkomunikasikan ilmu sebagaimana aspek yang sangat ditekankan pada kurikulum 2013, ilmu itu tidak hanya di serap dan di fahami, akan tetapi harus mampu di komunikasikan. Maka dalam membangun aspek kognitif santri, muzakarah menjadi bagian yang terpisahkan dari program asrama dan kepesantrenan (GT).


Share this article :
 
TEMPLATE AS-SALAM| ASSALAM - All Rights Reserved
Supported : ARNICK.BLOGSPOT.COM | Creating Website | NAJIH dan ARNICK Themes